Penipu itu berinisial MKH (Muhammad Khalid Bin Hairuddin Abu
Bakar), dipanggil juga Muhammad Khalid, M.Khalid atau khalid warga Muar Johor Bahru Malaysia, pada bulan Maret 2014 penulis
bekenalan dengan dia melalui Zello, dia memang Penipu Handal, dia datang
keindonesia dan menemui penulis, saat itulah dia mulai membuat cerita seolah2
dia utusan pencari Lahan Sawit di Medan, lalu dia membuat Surat Kuasa kepada
penulis sebagai Managing Director MK HAJAFALID PLANTATION (JR003162-P) untuk
mencari lahan sawit, dari situlah penulis mengeluarkan uang atas permintaannya
dengan perjanjian akan dibayar setelah dimalaysia, namun setelah dimalaysia
hanya kasak kusuk dari mulai kebank sampai kerumahnya di Muar sepeser uang tak
ada penulis terima.
Sejak itu MUHAMMAD KHALID BIN HAIRUDDIN berjanji janji terus
akan memulangkan uang penulis, dia menyodorkan Surat2 Perusahaannya dan
Pasportnya sebagai Jaminan atau borogh, lantas di hendak pulang ke Malaysia dan
meminta pasportnya, penulis berikan, alhasil sampai saat ini batang hidungnya
pun tak nampak.
Maka Penulis menghimbau kepada Saudara2ku semua, apabila
bertemu dengan Nama MUHAMMAD KHALID BIN HAIRUDDIN IC No. 88-1019-23-5161 No.
Pasport A31903854 alamat jl. Kenari 12 Larkin Jaya Johor Bahru Johor Malaysia
berhati2lah.
Orang ini sangat lihai dalam menipu, bukti2 surat perjanjian dan poto2 Penulis beserta
MUHAMMAD KHALID BIN HAIRUDDIN banyak bahkan penulis pernah kerumahnya dan
dikenalkan dengan orang tuanya.
Dia juga punya pacar di daerah Pulau Brayan Medan, dia
cerita ke penulis katanya mau menikah bahkan orang tuanya sdh acc, tapi sewaktu
penulis Tanya ke orang tua pacarnya, orang tua pacarnya kaget, orang tua
pacarnya bilang ke penulis bahwa si Khall sama sekali tak pernah cerita tentang
pertunangan apalagi perkawinan.
Hati2 dengan orang ini, bukan penulis saja yang sudah ditipunya,
sudah banyak korbannya, kami mmg tidak melapor ke pihak berwajib, kena MUHAMMAD
KHALID BIN HAIRUDDIN sangat licin dan pintar, Dia sudah 3 kali ganti Pasport
dengan laporan hilang.
Penulis mengalami kerugian sekirar Rp. 1.000.000.000,--
(Satu Milyar)
Semoga ada LBH yang
dapat membantu penulis menguruskan ini.
Trims
